Memulai Bisnis Optik dengan Strategi yang Tepat
Pada era globalisasi seperti sekarang ini, tidak bisa dipungkiri masyarakat semakin dekat dengan perangkat pintar baik itu smartphone maupun komputer.
Namun semakin seringnya menggunakan perangkat tersebut tentunya akan membuat mata menjadi lelah. Di sini lah letak peluangnya, nah berikut ini Pena Info akan membahas strategi dalam memulai bisnis optik.
Bukankah mata juga merupakan salah satu bagian dari tubuh kita yang sangat amat penting?
Banyaknya masyarakat kita yang menderita rabun senja atau juga mata minus, tentu menjadi peluang yang sangat besar untuk berbisnis di bidang ini.
Termasuk juga mereka yang sudah mulai tua biasanya menderita rabun jauh.
1. Survei pasar, apakah di tempat tersebut sudah ada optik atau belum.
Jika di tempat tersebut sudah ada optik, itu bisa menjadi pertimbangan buat kamu apakah kamu melanjutkan bisnis tersebut atau tidak.
2. Persiapkan modal. Seperti yang sudah diceritakan pada persiapan-persiapan bisnis sebelumnya. Modal itu penting sehingga perlu untuk dikalkulasi dari awal.
Persiapkan dari mana kamu mendapatkan sumber modal. Apakah modal punya kamu sendiri atau modal dari orang lain.
3. Persiapan jaringan sebagai supporting system. Tempat untuk pemesanan kacamata, tempat mencetak brosur promosi dan tempat untuk belajar mengenai seluk-beluk mata dan kacamata.
1. Usaha ini bukan usaha yang dapat menjaring pelanggan setiap waktu, oleh karena itu usaha ini rentan terkena risiko saat-saat sepi dengan pelanggan.
2. Usaha ini hanya punya segmentasi tertentu, yaitu masyarakat yang membutuhkan layanan lensa mata, dan tidak semua orang membutuhkan pemeriksaan dan pembelian kacamata.
1. Sediakan hari promosi dengan menyediakan layanan pemeriksaan mata gratis dan layanan konsultasi kesehatan mata lainnya.
2. Sediakan bermacam-macam media promosi seperti brosur, leaflet, dan pemasangan iklan di internet melalui blog atau situs jejaring sosial.
3. Jangan lupakan untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut, sebagai media yang paling sederhana dan efektif serta langsung pada sasaran.
4. Datangilah instansi-instansi dan tawarkan produk anda di sana dengan cara kredit. Biasanya strategi seperti ini lumayan banyak peminatnya dalam instansi-instansi.
Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.500.000 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp. 7.500.000 - Rp. 1.500.000) / 4 = Rp. 1.874.625 per tahun atau sama dengan Rp. 156.300 per bulan.
Perkiraan laba/rugi per bulan
Selanjutnya yaitu menghitung perkiraan biaya-biaya yang diperlukan.
Laba Bersih
Rp. 4.400.000 - Rp. 2.506.300 = Rp. 1.893.700
Perkiraan lamanya modal kembali
Rp. 7.500.000 / Rp. 1.893.700 = 3,9 bulan
nb*: perhitungan di atas hanyalah sebuah perkiraan, anda dapat menyesuaikan nya dengan lokasi dan kondisi di tempat anda.
Sekian inspirasi bisnis kali ini, simak inspirasi bisnis pada postingan lain nya. Semoga bermanfaat.
Namun semakin seringnya menggunakan perangkat tersebut tentunya akan membuat mata menjadi lelah. Di sini lah letak peluangnya, nah berikut ini Pena Info akan membahas strategi dalam memulai bisnis optik.
A. Peluang Bisnis
Berbisnis dengan urusan mata, kenapa tidak? Usaha optik atau hal-hal yang berhubungan dengan mata, tidak jarang dilirik oleh masyarakat.Bukankah mata juga merupakan salah satu bagian dari tubuh kita yang sangat amat penting?
Banyaknya masyarakat kita yang menderita rabun senja atau juga mata minus, tentu menjadi peluang yang sangat besar untuk berbisnis di bidang ini.
Termasuk juga mereka yang sudah mulai tua biasanya menderita rabun jauh.
B. Memulai Bisnis
Berikut ini beberapa langkah yang sebaiknya anda lakukan sebelum memulai bisnis ini.1. Survei pasar, apakah di tempat tersebut sudah ada optik atau belum.
Jika di tempat tersebut sudah ada optik, itu bisa menjadi pertimbangan buat kamu apakah kamu melanjutkan bisnis tersebut atau tidak.
2. Persiapkan modal. Seperti yang sudah diceritakan pada persiapan-persiapan bisnis sebelumnya. Modal itu penting sehingga perlu untuk dikalkulasi dari awal.
Persiapkan dari mana kamu mendapatkan sumber modal. Apakah modal punya kamu sendiri atau modal dari orang lain.
3. Persiapan jaringan sebagai supporting system. Tempat untuk pemesanan kacamata, tempat mencetak brosur promosi dan tempat untuk belajar mengenai seluk-beluk mata dan kacamata.
C. Hambatan
Hambatan yang biasa akan dihadapi dalam bisnis ini adalah sebagai berikut.1. Usaha ini bukan usaha yang dapat menjaring pelanggan setiap waktu, oleh karena itu usaha ini rentan terkena risiko saat-saat sepi dengan pelanggan.
2. Usaha ini hanya punya segmentasi tertentu, yaitu masyarakat yang membutuhkan layanan lensa mata, dan tidak semua orang membutuhkan pemeriksaan dan pembelian kacamata.
D. Strategi Bisnis
Tidak semua orang membutuhkan kacamata tidak menjadi halangan untuk perkembangan bisnis di bidang ini jika strategi bisnisnya mantap. Berikut beberapa strategi bisnis yang bisa diikuti.1. Sediakan hari promosi dengan menyediakan layanan pemeriksaan mata gratis dan layanan konsultasi kesehatan mata lainnya.
2. Sediakan bermacam-macam media promosi seperti brosur, leaflet, dan pemasangan iklan di internet melalui blog atau situs jejaring sosial.
3. Jangan lupakan untuk melakukan promosi dari mulut ke mulut, sebagai media yang paling sederhana dan efektif serta langsung pada sasaran.
4. Datangilah instansi-instansi dan tawarkan produk anda di sana dengan cara kredit. Biasanya strategi seperti ini lumayan banyak peminatnya dalam instansi-instansi.
E. Analisa Bisnis
Modal Awal | |
---|---|
Alat periksa mata (trail lens) | Rp. 1.000.000 |
Beberapa buah frame (berbagai variasi harga) | Rp. 4.000.000 |
Etalase | Rp. 1.000.000 |
Cermin meja 3 buah (@ Rp 100.000) | Rp. 300.000 |
Kursi 6 buah (@ Rp 200.000) | Rp. 1.200.000 |
Jumlah | Rp. 7.500.000 |
Peralatan mengalami penyusutan selama empat tahun dan memiliki nilai residu sebesar Rp. 1.500.000 dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.
Biaya penyusutan per tahun = (Rp. 7.500.000 - Rp. 1.500.000) / 4 = Rp. 1.874.625 per tahun atau sama dengan Rp. 156.300 per bulan.
Perkiraan laba/rugi per bulan
Penjualan kacamata dengan 3 variasi harga | |
---|---|
Rp. 200.000 x 6 pasang | Rp. 1.200.000 |
Rp. 300.000 x 4 pasang | Rp. 1.200.000 |
Rp. 500.000 x 4 pasang | Rp. 2.000.000 |
Jumlah | Rp. 4.400.000 |
Selanjutnya yaitu menghitung perkiraan biaya-biaya yang diperlukan.
Biaya-Biaya | |
---|---|
Penyusutan peralatan | Rp. 156.300 |
Sewa tempat | Rp. 800.000 |
Listrik | Rp. 500.000 |
Gaji pegawai 1 orang | Rp. 750.000 |
Lain-lain | Rp. 300.000 |
Jumlah | Rp. 2.506.300 |
Laba Bersih
Rp. 4.400.000 - Rp. 2.506.300 = Rp. 1.893.700
Perkiraan lamanya modal kembali
Rp. 7.500.000 / Rp. 1.893.700 = 3,9 bulan
nb*: perhitungan di atas hanyalah sebuah perkiraan, anda dapat menyesuaikan nya dengan lokasi dan kondisi di tempat anda.
Sekian inspirasi bisnis kali ini, simak inspirasi bisnis pada postingan lain nya. Semoga bermanfaat.
Join the conversation